Selasa, 30 September 2014

ETIKA LINGKUNGAN

ETIKA LINGKUNGAN






Etika Lingkungan Hidup hadir sebagai respon atas etika moral yang selama ini berlaku, yang dirasa lebih mementingkan hubungan antar manusia dan mengabaikan hubungan antara manusia dan mahluk hidup bukan manusia.
 (PENGELOLAAN ALAM YANG NIR-ETIK)

ETIKA LINGKUNGAN
 Mahluk bukan manusia, kendati bukan pelaku moral (moral agents) melainkan dipandang sebagai subyek moral (moral subjects), sehingga pantas menjadi perhatian moral manusia. (Albert Schweitzer )

TEORI ETIKA LINGKUNGAN
Secara teoritis, terdapat tiga model teori etika lingkungan, yaitu yang dikenal sebagai
      Antroposentrisme,
      Biosentrisme, dan
      Ekosentrisme.(Sony Keraf: 2002)

ETIKA LINGKUNGAN  ANTROPOSENTRISME
(Shallow Environmental Ethics)
n  Tokoh    : Aristoteles
n  Pandangan: etika hanya berlaku bagi komunitas manusia.    
n  Maksudnya, dalam etika lingkungan, manusialah yang dijadikan satu-satunya pusat pertimbangan, dan yang dianggap relevan dalam pertimbangan moral.   

Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
Akibatnya, secara teleologis, diupayakan agar dihasilkan akibat baik sebanyak mungkin bagi spesies manusia dan dihindari akibat buruk sebanyak mungkin bagi spesies itu.
    Etika antroposentrisme ini dalam pandangan Arne Naess dikategorikan sebagai Shallow Ecology (kepedulian lingkungan yang dangkal).

KRITIK TERHADAP ANTROPOSENTRISME 
      Bagi biosentrisme dan ekosentrisme, manusia tidak hanya dipandang sebagai makhluk sosial. Manusia pertama-tama harus dipahami sebagai makhluk biologis, makhluk ekologis.
n  Dunia bukan sebagai kumpulan objek-objek yang terpisah, tetapi sebagai suatu jaringan fenomena yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain secara fundamental. Etika ini mengakui nilai intrinsik semua makhluk hidup dan "memandang manusia tak lebih dari satu untaian dalam jaringan kehidupan".(Fritjof Capra:1997)

ETIKA LINGKUNGAN BIOSENTRISME
 (Intermediate Environmental Ethics)
Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup (biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan.

ETIKA LINGKUNGAN EKOSENTRISME
(Deep Environmental Ethics)
Sedang pada ekosentrisme, pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya (ekosentrism).
Di samping tiga etika lingkungan tersebut

TEOSENTRISME
Teosentrisme merupakan teori etika lingkungan yang lebih memperhatikan lingkungan secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan. Pada teosentrism, konsep etika dibatasi oleh agama (teosentrism) dalam mengatur hubungan manusia dengan lingkungan.
Untuk di daerah Bali, konsep seperti ini sudah ditekankan dalam suatu kearifan lokal yang dikenal dengan Tri Hita Karana (THK), dimana dibahas hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan manusia dengan manusia (Pawongan) dan hubungan manusia dengan lingkungan (Palemahan).
 BAGAIMANA DENGAN ISLAM?
قال الشيخ محمود شلتوت
الشريعة هي النظم التى شرعها الله تعالى ليأخذ الانسان بها فى علاقته بربه و فى علاقته  بأخيه الانسان و فى علاقته  بأخيه المسلم و فى علاقته  بالكون و فى علاقته  بالحياة.

إن قامت الساعة، وفى يد أحدكم فسيلة، إن لم تقوم الساعة قبل أن يغرسها فليغرسها. الحديث.

VERSI LAIN MEMBAGI DUA KELOMPOK:
ETIKA LINGKUNGAN DANGKAL ANTROPOSENTRISME
(Eugene Hargrove dan Mark Sagoff)

ETIKA LINGKUNGAN DALAM EKSTENSIONISME/ PREVERVASI
Dibagi beberapa macam menurut fokus perhatiannya:
  1. Neo-utilitarisme : kebaikan untuk semua  (Peter Singer)
  2. Zoosentrisme: etika pembebasan binatang  (Charles Brich)
  3. Biosentrisme: Makhluk hidup sgb subyek moral (Kenneth Goodposter)
  4. Ekosentrisme: Keseimbangan individu dan ekologi (John B. Cobb)

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP IAD
Secara Sederhana
‎    Ilmu alamiah dasar(IAD) adalah ilmu yang membahas hubungan manusia ‎dengan alam.‎
    Ruang lingkup ilmu alamiah dasar (IAD) adalah alam semesta.
n  Ilmu Alamiah (Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Kealaman, Natural Science atau disingkat Science dan dalam bahasa Indonesia sudah lazim digunakan istilah Sains.
n  Ilmu Pengetahuan Alam Dasar adalah Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam Alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
RUANG LINGKUP:
  1. Kelahiran alam semesta
  2. Tata surya
  3. Kejadian bumi
  4. Asal mula kehidupan
  5. Perkembangan variebilitas makhluk hidup
TUJUAN
  1. Memahami perkembangan penalaran manusia terhadap gejala-gejala alam sampai terwujudnya metode ilmiah yang merupakan ciri khusus dari ilmu pengetahuan Alam.
  2. Memecahkan ‎masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin ‎dihadapi manusia, dengan kata lain untuk menguasai, mengendaliakan, serta ‎memanfaatkan alam secara arif dan bijaksana. ‎

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ISD
Secara Sederhana
‎   ‎ Ilmu sosial dasar(ISD) adalah ilmu yang membahas hubungan manusia ‎dengan manusia serta manusia dengan lingkungan.‎
   ‎ Ruang lingkup ilmu sosial dasar(ISD) adalah manusia dan lingkungannya.‎
n  Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah social, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social (seperti geografi social, sosiologi, antropologi social, ilmu politik, ekonomi, psikologi social, dan sejarah).
TUJUAN
   Tujuan dari ilmu social dasar(ISD) adalah untuk mencari pemecahan ‎masalah kemasyarakatan melalui interdisipliner maupun multidisipliner ilmu-ilmu ‎social.‎
Ruang lingkup
n  a. Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu. Kenyataan-kenyataan social tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu social. Karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya
n  b. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukakn untuk mempelajari masalah-masalah social.
Contoh dari konsep dasar semacam ini misalnya konsep keanekaragaman,
   dan konsep kesatuan social.
    Bertolak dari kedua konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan sadari di dalam masyarakat selalu terdapat:
1). Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual maupu kelompok.
2). Persamaan dan perbedaan kepentingan.
    Persamaan dan perbedaan itulah yang seringkali menyebabkan timbulnya konflik, kerjasama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.







RUANG LINGKUP DAN PENGERTIAN IBD
Secara Sederhana
‎    Ilmu budaya dasar(IBD) adalah ilmu yang membahas produk/karya(cipta, ‎rasa, karsa) manusia.‎ ‎‎
‎‎ Ruang lingkup ilmu budaya dasar(IBD) adalah produk/karya manusia.‎
n  Ilmu Budaya Dasar (IBD) identik dengan basic humanities. Humanities berasal dari kata latin humanus yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus (refined). Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar ini diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
n  Ilmu budaya dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani ; tercakup didalamnya usaha memanusiakan diri di dalam alam lingkungan, baik fisik maupun social.
TUJUAN
Tujuan umum ilmu budaya dasar(IBD) ialah mengembangkan ‎kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan berpikirnya, baik yang ‎menyangkut diri sendiri maupun yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya.‎
dengan kata lain
   usaha memanusiakan diri di dalam alam lingkungan, baik fisik maupun social.



0 komentar:

Posting Komentar