Selasa, 30 September 2014

PROSES PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA (ANTROPOSENTRIS, GEOSENTRIS, HELIOSENTRIS, GALAKSI SENTRIS, ASENTRIS)

PROSES PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA
(ANTROPOSENTRIS, GEOSENTRIS, HELIOSENTRIS, GALAKSI SENTRIS, ASENTRIS)




FAKTA SAINS
         Langit tidak biru
         Bintang tidak kecil
         Di jagat raya terdapat bintang-bintang beredar mengikuti suatu pusat yang berupa suatu kabut gas pijar yang suangat besar, dikelilingi oleh kelompok-kelompok bintang, termasuk matahari kita, yang selanjutnya disebut galaksi.(milky way/Bima Sakti).
         Ada ribuan galaksi/milyard galaksi

FAKTA SAINS
         Galaksi adalah kumpulan 100 milyard bintang-bintang.
         Bentuk galaksi menyerupai lensa cembung atau berbentuk cakram.
         Garis tengahnya mempunyai 100 tahun cahaya, tebalnya 10 tahun cahaya.
         Galaksi terdekat= Andromeda berjarak 1,5 juta tahun.
         1 detik cahaya menempuh 300.000 km

FAKTA SAINS :
         Jarak Bumi ke Matahari 8.1/3 menit kecepatan cahaya/500 detik cahaya=150 juta kilometer.
         Jarak Bumi ke Matahari disebut Satuan Astronomi (SA)/Astronomical Unit (AU).

Kalau jagat ini dihuni beribu-ribu/bermilyard dikali 100 milyard bintang berapa jumlah bintang di jagat ini?......!!
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar,  Jakarta: Rajawali, 1992: 79-80.


KEMUNCULAN SAINS
FAKTA SAINS :
         Makhluk terbesar di darat= gajah
         Makhluk terbesar di laut= hiu
         Makhluk terkuat= semut
         Bandingkan dengan manusia!

  1. Kuriositas dan Akal Budi
            Semua makhluk memberi tanggapan terhadap rangsangan dari lingkunganya. Issac Asimov (1972), mengatakan bahwa binatang sebagai Idle Curiosity  (keingintahuan yang terbatas), yang didorong oleh naluri bertitik pusat pada mempertahankan kelestarian hidup. Sehingga kuriositasnya tetap selamanya.
         Sama dengan hewan, Manusia memiliki naluri yang sama. Kecuali, karena ia mempunyai akal budi, sehingga  justru daya pikir akal budinya lebih berperan dari pada daya fisiknya.
         Rasa ingin tahu yang tak pernah terpuaskan. Setelah tahu apanya, maka ia ingin tahu bagaimana dan mengapa.
         Pengetahuan yang diperoleh dikombinasi dengan pengetahuan baru, manjadi pengetahuan yang lebih baru lagi.
   Demikian berlangsung berabad-abad, sehingga menjadi akumulasi Pengetahuan.

         Hubungan Kehidupan Manusia dengan Alam :
  1. Natural Man.
  2. Cultural Man
  1. Manusia dapat berpikir (homo sapien)
  2. Manusia dapat membuat alat (homo faber)
  3. Manusia dapat berbicara (homo longuens)
  4. Manusia hidup bermasyarakat (homo socius)
  5. Manusia dapat berdagang (homo economicus)
  6. Manusia sadar ada kekuatan diluar dirinya (homo religius).
  7. Perkembangan peradaban manusia, menurut Auguste Comte (1798-1857) dapat dikelompok menjadi tahap:

1. TAHAP TEOLOGI/FIKSI
Dalam tahap ini manusia berusaha mencari dan menemukan sebab yang pertama dan tujuan akhir dari segala sesuatu. Mereka menyakini kekuatan hebat di luar dirinya yang menguasai fenomena alam.

2. TAHAP FILSAFAT.
Tahap ini hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja mereka mendasarkan semua itu pada kemampuan akal. Mereka yakin mampu melakukan abstraksi menemukan hakikat sesuatu.

3. TAHAP POSITIF/ILMIAH RIIL
Dalam tahap ini manusia mampu melakukan aktifitas berfikir secara positof atau riil melakui pengamatan, percobaan, dan perbandingan.

B. Kuriositas dan Mitos
Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat atau dongeng yang pada umumnya menyangkut “tokoh” kuno, yang gunanya untuk menjawab keterbatasan pengetahuan manusia tentang alam dan memuaskan rasa kuriositasnya.
 Mitos adalah kombinasi pengalaman-pengalaman dan kepercayaan.



         Pengetahuan tetang mitos disebut mitologi.
Contoh: Mitos pelangi, kunang-kunang, gunung kemukus, Syekh Siti Jenar.

Faktor Mitos dipercayai kebenarannya saat itu:
  1. Keterbatasan pengetahuan manusia
  2. Keterbatasan penalaran manusia
  3. Keingintahuan manusia sementara terpenuhi.

C. Bukan Rasional dan Rasional :
Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertim bangkan dan mengukur   sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang.
Perasaan rendah sifatnya biologis yang dimiliki oleh binatang. Misal rasa lapar, rasa seksual.
Perasaan luhur, sifatnya rohani yang hanya dimiliki oleh manusia. Misal cinta kasih, tanggung jawab.

         Intuisi termasuk kegiatan berfikir yang tidak analitis dan sistemik. Ia timbul dari pengetahuan-pengetahuan terdahulu.
         Wahyu.
         Trial and Error.

Rasional adalah, menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Kemampuan manusia mempergunakan daya akalnya disebut intelegensi.
Cara-cara lama dalam memperoleh pengetahuan dilakukan manusia dengan masih mengandalkan perasaan dari pada pikiran. Yaitu :
  1. Prasangka
  2. Intuisi
  3. Coba-coba (trial and error).

Pikiran manusia berkembang, ke arah rasional dan didukung oleh pengalaman (empiris). Dalam menerima kebenaran manusia menggunakan logika, yaitu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat. Lima pentahapan progresivitas manusia :
  1. Antroposentris
  2. Geosentris
  3. Heliosentris
  4. Galaktosentris
  5. Asentris.

         Antroposentris atau Egosentris
  Anggapan ini dimulai pada tingkat awal manusia atau pada masa manusia primitif(Bangsa Babilonia) yang menganggap bahwa manusia sebagai pusat alam semesta. Pada waktu menyadari ada Bumi dan langit, manusia menganggap matahari, bulan, bintang, dan Bumi serupa dengan hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.

         Anggapan Geosentris
   Anggapan ini menempatkan Bumi sebagai pusat dari alam semesta.
Geosentris (geo = Bumi; centrum = titik pusat). Anggapan ini dimulai sekitar abad VI Sebelum Masehi (SM), saat pandangan egosentris mulai ditinggalkan. Salah seorang yang mengemukakan anggapan geosentris adalah Claudius Ptolomeus. Ia melakukan observasi di Alexandria, kota pusat budaya Mesir pada masa lalu. Ia menganggap bahwa pusat jagat raya adalah Bumi, sehingga Bumi ini dikelilingi oleh matahari dan bintang-bintang.

         Anggapan Heliosentris

         Pandangan heliosentris (helios = matahari) dianggap sebagai pandangan yang revolusioner yang menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta.
Seorang mahasiswa kedokteran, ilmu pasti dan Astronomi, Nicholas Copernicus (1473–1543) pada tahun 1507 menulis buku ”De Revolutionibus Orbium Caelestium” (tentang revolusi peredaran benda-benda langit).


         Ia mengemukakan bahwa matahari merupakan pusat jagat raya yang dikelilingi planet-planet, bahwa bulan mengelilingi Bumi dan bersama-sama mengitari matahari, dan bahwa Bumi berputar ke timur yang menyebabkan siang dan malam.
         Galaktosentris (Galaxy = kumpulan jutaan bintang)

         merupakan anggapan yang menempatkan galaksi sebagai pusat Tata Surya. Galaktosentris dimulai tahun 1920 yang ditandai dengan pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih banyak mengenai galaksi.












IKHTISAR PERKEMBANGAN WAWASAN MANUSIA

Tingkatan
Pengertian
Contoh
Antroposentris


Geosentris



Heliosentris


Galaktosentris


Asentris
Manusia yg menjadi pusat segala-galanya

Bumi yg menjadi pusat
Segala-galanya


Matahari yg menjadi pusat
Sistem tata surya

Galaksi menjadi pusat dari
Sejumlah tata surya

Tidak ada yg menjadi pusat, semua beredar dlm Kontelasi alamiah.
Kelahiran, kematian org penting mempengaruhi kondisi alam (raja).

Matahari, bulan, bintang
Berputar mengelilingi bumi (Ptolomeus)

Matahari memiliki sejumla
Planet dan planet memiliki
Satelit (Rotasi)

Bima sakti menjadi pusat
Galaksi dalam tata surya

Merupakan kekuasaan Tuhan.

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian
dimulai dengan rasa ragu-ragu
Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena :
  1. Bahasa yang bersifat komunikatif
  2. Pikiran yang mampu menalar.





  1. PENALARAN
Kegiatan berpikir yg mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.
Ciri-ciri Penalaran :
  1. Pola berpikir logika
  2. Analitik.
Perasaan merupakan suatu penarikan kesimpulan yang tidak
berdasarkan penalaran. Pengetahuan yang dipergunakan dalam penalaran pada
dasarnya bersumber pada rasio atau fakta.

Rasionalisme adalah paham yang mengembangkan bahwa
rasio adalah sumber kebenaran.

Empirisme, adalah paham yang menyatakan bahwa fakta
yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan
sumber kebenaran.

  1. LOGIKA
Dua jenis cara penarikan kesimpulan, yakni logika deduktif  dan logika induktif. Logika deduktif , cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yg bersifat khusus dari pernyataan bersifat umum. Logika Induktif  terkait empirisme (butuh dukungan fakta).

  1. SUMBER PENGETAHUAN :
Paham Rasionalisme menggunakan metode deduktif.  Paham Empirisme menggunakan metode induktif

  1. METODE ILMIAH
Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.

Pengetahuan disebut ilmu atau ilmiah jika:
  1. Objektif (sesuai dgn objek atau didukung fakta empiris)
  2. Metodik (cara-cara tertentu yg teratur dan terkontrol)
  3. Sistematik (saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan)
  4. Berlaku umum (dapat diuji coba orang lain dan hasilnya sama).

Dengan metode ilmiah, pendekatan rasional digabungkan dengan pendekatan empiris. Teori-teori ilmiah yang menyusun pengetahuan harus memenuhi dua syarat utama yaitu:
  1. Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya.
  2. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris.

Kriteria Metode Ilmiah :
  1. Berdasarkan fakta
  2. Bebas dari prasangka
  3. Menggunakan prinsip-prinsip analitis
  4. Menggunakan hipotetis
  5. Menggunakan ukuran objektif
  6. Menggunakan teknik kwantitatif.








METODE ILMIAH

Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebenarannya telah
teruji secara empiris.
Sarana berpikir Ilmiah :
Adalah merupakan alat bagi metode ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik berupa :

Bahasa, logika, matematika dan statistika.

0 komentar:

Posting Komentar